Kamis, 08 Maret 2012


Terkenang ASEAN Scout Jamboree 2008

Awalnya....
Kami  menjalani pembekalan di Kwartir Daerah Bengkulu. Seingatku, pembekalan hanya dilakukan selama 2 kali 2 hari. Aku memang sudah akrab dengan beberapa pembina di Kwarda , Aku juga sudah akrab dengan beberapa penggalang yang juga pernah menjadi menjadi teman aq dalam setiap perlombaan. Jadi, semuanya berjalan normal dan akrab. 

Selama pembekalan, kami diajarkan banyak hal. Mulai dari menata baju di tas ransel, menggunakan kompor pramuka, menggunakan sleeping bag, membuat tripod, membuat tenda, bangun subuh, ibadah, dan sebagainya. Kami juga diajarkan makan, mandi, dan ganti baju dengan cepat.

Seusai pembekalan ke dua,  kami langsung melaksanakan perpisahan dengan orangtua. Setelah berpisah dengan orang tua, kami masuk bis. Selama di bis, namanya juga anak pramuka. Seru sekali rasanya. Sampai sayang kalau dilewatkan dengan tidur. Tetapi, berhubung aku sudah terlalu mengantuk,  semua bisa berjalan dengan lancar.

Sesampainya di Jakarta, ya.. Aku masih ingat papan-papannya. Setelah sekian lama aku tidak pergi ke kota Metrpolitan Jakarta, akhirnya, aku ke sini lagi dengan membawa nama Bengkulu dan Indonesia.

Waktu sore hari itu, dingin sekali berada di perkemahan cibubur ini. Untung jaket  setia menemani kami. Hari pertama ini, kami langsung melaksanakan latihan pembukaan di lapangan. Dengan pakaian pramuka lengkap, kami latihan dengan kompak. Waktu itu juga, aku mulai mengenal perwakilan Indonesia dari daerah lain, terutama yang aku suka adalah saat aku berkenalan dengan kontingen dari Papua.

Setelah latihan pembukaan selesai, kami pun mulai mempersiapkan alat tidur. Yah, sebagai pramuka, apa lagi kalau bukan tenda. Di blok yang sudah ditentukan, kami mulai membuat 2 tenda. 1 tenda untuk putra, dan 1 tenda untuk putri. Sayangnya, cuaca tidak berpihak kepada kami. Hujan mengguyur dengan sangat deras. Tenda yang kami buat pun terpaksa berubah bentuk. Istilahnya, meleyot leyot. Hehehe... Tapi walaupun hujan, sebagai pramuka kami tetap semangat. Kami pun berjalan mengamankan barang-barang, , memakai sandal, baju pramuka lengkap, dan menggendong tas ransel seberat kalau menurutku sih 20 kg. Kami menempuh perjalanan itu yang berjarak sekitar 300 meter. Naik dan turun jalan yang licin, tapi itu seru :D

Setelah itu, kami tidur di basecamp. Maklum, hujan ini tidak memungkinkan kami untuk langsung tidur di tenda.

Tapi pagi harinya, kicauan burung menemani semangat kami untuk melangkah. Hari ini pembukaan akan dilaksanakan. Jadi, kami harus mempersiapkan diri dengan matang. Walaupun aku hanya mengangkat bendera saat aba-aba dimulai, tetapi itulah kesenangan tersendiri. Bersama ratusan pramuka dari Indonesia di ASEAN.

Pembukaan pun dimulai. Sayang, aku hanya bisa memandangi bapak SBY dari jauh. Kapan ya, aku bisa bertemu secara langsung dengan pak SBY? Makan malam bersama seperti Presiden Amerika? Haaaaa....

Setelah pembukaan, kami pun mulai menyanyikan lagu Asean Scout Jamboree..


WAKE UP
Learning with the feel of nature
The wind would never stop singing
The global warming changes the world
Learn with love and speak with your heart

Play the games in adventure land
Technology, arts and culture
Planting the trees living harmony
Learn with love and speak with your heart

Wake up all you scout, take some action
Wake up hand in hand, and trust you can
Believe in a new world and never give up
One heart, one promise

Making new friend all over the world
Peace and happiness and better life
Smart and bright for the future
Learn with love and speak with your heart

Suasana terasa begitu akrab. Terlebih gandengan tangan yang begitu erat. Apalagi sudah banyak scouts dari negara lain yang kami kenal dan mereka ramah dan baik semua. Yeah, ASEAN SCOUT JAMBOREE is begin !! Wake up !!!!

Ya. Perjuangan dimulai. Aku seperti berada dalam mimpi. Memikirkan segalanya yang tiba-tiba terjadi. Menjadi seorang pramuka yang bersemangat tinggi untuk melaksanakan semua kegiatan ini. 

Tetapi, tidak semudah itu loh perjuanganya. Pertama, harus bangung subuh, langsung sholat, dan berjalan ke kamar mandi yang kira-kira jaraknya 100 meter, antri mandi, lalu mandi dan bersiap dengan kilat. Setelah itu, mengambil nasi di tempat konsumsi yang berjarak kira-kira 100 meter, lalu mengambil bahan makanan dan galon dari tempat konsumsi, lalu masak bersama, makan bersama, dan bersiap untuk kegiatan-kegiatan pramuka lainnya.

Kegiatan itu seperti apel rutin setiap pagi dan sore, outbond, adventure, vacation, and lain-lain. Aku sudah lupa apa saja yang kami lakukan waktu itu. Tetapi, waktu itu kami banyak melakukan kegiatan yang sangat menyenangkan. Yang aku ingat adalah.....

waktu yang mengejar kami untuk selalu bergerak cepat
dan ini, kebersamaan :D
Banyak hal yang aku pelajari di sini. Perjuangan itu selalu ada hasilnya.  Kalau aku, waktu itu dapat medali perak di ajang softball dengan teman-teman :) Pengumpulan pin kami di area games juga banyak. Kami semangat mengumpulkan pin pin dengan mengikuti lebih banyak permainan.


Waktu hari terakhir....
Rasanya aku nggak mau kembali ke Bengkulu.. aku masih ingin berada di sini, bersama kontingen dari Indonesia dan negara ASEAN lain.. Tapi, memang waktu sudah ditentukan. Kami pulang dengan membawa kebanggaan untuk Bengkulu :)

Rabu, 07 Maret 2012


Sejarah Kepramukaan Indonesia


A. Pendahuluan
                Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
                Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa keIndonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
                Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
                Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
                Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
                Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
                Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
                Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
                Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
                Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
                Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
                Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.      

Selasa, 06 Maret 2012

kenangan terindah

asiik nii cerita


Selama 17 Tahun tinggal di kuburan.

Pernahkah Anda mengetahui kisah ini?

Kisah seorang pemuda yang hidup selama 17 tahun dalam kuburan?
Anda mungkin mengira bahwa ia tinggal di daerah dekat kuburan.
Tidak! Dia tidak tinggal di daerah dekat kuburan, tapi ia tinggal di dalam kuburan itu sendiri.
Bagaimana kisahnya?

Anda mungkin tidak akan mempercayai kisah ini, karena pemuda ini lahir dari keluarga berada.
Ayah dan Ibunya orang yang terpandang dan memiliki kekayaan yang berlimpah.
Dalam pandangan masyarakat sekitar, kedua orang tua ini adalah orang tua yang sempurna,
namun orang hanya bisa menilai apa yang tampak.

Orang-orang tidak tahu bahwa kedua orang tua terpandang inilah yang memasukkan anaknya ke dalam kuburan,

dan menjalani hidup selama 17 tahun di dalam kuburan!

Setiap hari, sang anak makan, minum dan tidur di dalam kuburan, yang penuh kegelapan.
Sang Anak juga hanya bisa menjalani apa yang diberikan kedua orang tuanya, tanpa perlawanan.
Menjelang ulang tahun pemuda itu yang ke-17,
orang tuanya berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan si pemuda sebagai hadiah ulang tahunnya.

Sang pemuda berpikir, inilah saatnya dia akan mengajukan permintaannya,
ia tidak ingin lagi tinggal di kuburan, tapi apakah orang tuanya benar-benar akan mengabulkan permintaannya?

Hari itu pun tiba. Sang pemuda berulang tahun yang ke-17.
Kedua orang tuanya datang menghampiri dan menanyakan hadiah apa yang ia inginkan.
Sang pemuda menjawab, “Ayah, Ibu… saya tidak meminta banyak, saya hanya minta satu hal.” “Apa, Nak? katakanlah, Ayah dan Ibu pasti akan mengabulkan permintaanmu”

“Ayah dan Ibu berjanji?”
“Tentu, Nak. Ayah dan Ibu berjanji akan memenuhi permintaanmu, selama kami mampu.”
“Ayah… Ibu… saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan”
“Apa? Apa maksud permintaanmu itu, Nak?”
“Ayah sudah berjanji akan mengabulkan permintaanku,
dan hanya itu permohonanku, Yah.”
“Iya, Nak. Ayah sudah berjanji… tapi… tapi… Ayah tidak mengerti, Nak.”
“Ayah, sudah 17 tahun saya tinggal di sini, tapi tidak seharipun saya mendengar Ayah atau Ibu membaca Al-Quran.
Sedangkan Rasulullah pernah mengatakan
bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran di dalamnya adalah seperti kuburan.
Saya tidak ingin tinggal lagi di kuburan, Yah.”“

”Ayah dan Ibu sang pemuda terdiam.
“Ayah dan Ibu bahkan tidak pernah mengajariku bagaimana membaca Al-Quran.
Memang rumah ini mewah, besar dan orang-orang melihatnya sebagai istana.
Tapi mereka tidak tahu, bahwa di mata Rasulullah, rumah ini seperti kuburan.
Jika Ayah dan Ibu mau menepati janji mengabulkan permintaanku, tolong Yah..
Aku tidak ingin lagi tinggal di kuburan.

Ajarilah aku membaca Al-Quran, agar rumah ini bercahaya dengan cahaya Al-Quran.
”Renungan Di manakah kalian selama ini makan, minum, tidur dan menetap? di rumahkah? di kos kah? di kontrakan kah? atau kah di kuburan?
karena Rasulullah mengibaratkan rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran di dalamnya,
seperti kuburan..

Jadi, di manakah sebenarnya kalian tinggal saat ini?
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda,
sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Quran di tempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.